Rabu, 06 Februari 2008

Cara Mudah Memberi obat pada Si Kecil

Ketika si kecil sakit, Anda merasa sedih; dan kerepotan bertambah saat memberi obat. Karena anak-anak akan berusaha menolak, dengan tutup mulut, dimuntahkan kembali bahkan mungkin berlari-lari dan berontak. Ada baiknya Anda mencoba langkah-langkah berikut agar saat minum obat menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Untuk bayi :
  1. Posisi yang nyaman bagi bayi adalah dengan digendong. Perhatikan kepala bayi harus lebih tinggi daripada badan agar bayi tidak tersedak.
  2. Anda dapat meminta bantuan orang lain untuk memegangi bayi yang berontak. Pegangi tangannya dengan lembut dan hati-hati, agar bayi merasa tenang. Atau jika tidak ada orang lain, Anda bisa membungkus tangan dan tubuh bayi dengan selimut.
  3. Jika Anda mengira bayi akan memuntahkan kembali obat yang diminumkan, cobalah minta bantuan orang lain untuk membuka mulut bayi dengan lembut. Lalu dengan lembut pula masukkan obat ke dalam mulut bayi. Hal ini dilakukan agar obat dapat langsung tertelan dan tidak sempat dimuntahkan kembali oleh bayi.
  4. Untuk obat yang berbentuk cairan, Anda dapat menggunakan sendok atau pipet.
    • Jika memakai sendok; letakkan sendok yang telah diisi obat pada bibir bagian bawah. Lalu angkat sendok sedikit agar obat mengalir masuk ke dalam mulut bayi.
    • Jika memakai pipet; isilah pipet dengan sejumlah obat sesuai aturan pemakaian. Letakkan pipet pada sudut mulut bayi dan tekan pipet perlahan-lahan untuk mengeluarkan obat.

Untuk anak-anak:
  1. Mintalah anak menutup lubang hidung saat meminum obat agar rasa obat tidak terlalu keras.
  2. Anda dapat menghancurkan obat berupa tablet pada sendok dan mencampurnya dengan sirup atau madu agar tidak terasa pahit.
  3. Jangan melarutkan obat dalam air di gelas karena ada kemungkinan obat mengendap di dasar gelas dan tidak terminum oleh si kecil.
  4. Mintalah anak untuk menggosok gigi setelah minum obat yang manis agar tidak menempel di gigi.

Cara memberi obat tetes mata, hidung dan telinga untuk bayi dan anak-anak, Anda dapat menggunakan cara berikut:
  1. Rendamlah obat tetes dengan posisi tegak dalam gelas berisi air hangat (suam-suam kuku) selama beberapa menit. Ini dilakukan agar ketika diteteskan, si kecil tidak terlalu kaget.
  2. Jangan sentuhkan obat tetes ke mata, hidung atau telinga yang terinfeksi untuk menghidari berpindahnya bakteri ke dalam botol obat.
Obat tetes mata
  1. Baringkan si kecil dan miringkan sedikit kepalanya, sehingga mata yang terinfeksi berada di bawah. Dengan demikian, cairan obat yang diteteskan tidak akan mengalir ke mata yang sehat.
  2. Tariklah kelopak mata bawah dengan lembut dan teteskan cairan obat.
Obat tetes hidung
  1. Baringkan si kecil dan tengadahkan sedikit kepalanya.
  2. Teteskan obat ke kedua lubang hidung dengan perlahan-lahan.
  3. Hitung jumlah tetesan yang masuk ke lubang hidung. Dua atau tiga tetes biasanya sudah cukup atau sesuaikan dengan petunjuk dokter.
Obat tetes telinga

  1. Baringkan si kecil pada salah satu sisi sehingga lubang telinga yang terinfeksi berada di atas.
  2. Teteskan obat ke telinga dan hitung jumlah tetesan, sesuai dengan aturan pakai yang tertera di etiket obat
  3. Buat si kecil tetap diam pada posisi miring sejenak agar obat mengalir masuk ke telinga bagian dalam.



Catatan Penting:

  1. Memberi obat kepada bayi dan anak-anak harus benar-benar sesuai petunjuk dokter. Jika Anda membeli obat di apotek, pastikan menanyakan aturan pemakaiannya pada apoteker.
  2. Jangan sekali-kali memberikan obat untuk orang dewasa kepada anak-anak, meskipun aturan pemakaiannya dikurangi. Hal ini penting, karena bayi dan anak-anak memiliki tubuh yang sangat peka terhadap apapun yang masuk tubuh mereka terutama obat.
  3. Jangan membujuk anak-anak untuk minum obat dengan mengatakan kalau tablet itu seperti permen, dan obat cairan itu adalah minuman ringan (soft drink). Anak-anak dapat tertarik untuk meminumnya, tanpa sepengetahuan orang tua.
  4. Pastikan Anda menyimpan obat jauh dari jangkauan anak-anak.
  5. Perhatikan batas waktu pemakaian obat. Obat yang sudah kadaluarsa dapat memperburuk kondisi anak Anda.



v (hefrida lutfiana; disadur dari Intisari, New Guide to Medicines and Drugs & berbagai sumber)

Read more...

Apa isi KOTAK OBAT kita?

Kotak obat sangat penting untuk dimiliki oleh setiap keluarga. Sering kali kecacatan bahkan keselamatan jiwa tertolong oleh kotak yang mungil ini. Tentu saja, bukan kotaknya yang menolong akan tetapi apa yang ada di dalam kotak tersebut beserta tindakan cepat tepat yang kita lakukan.
Pembuatan kotak obat yang benar seharusnya terbagi 2 bagian yang benar-benar terpisah. Jadi dibuat 2 pintu. Atau punya 2 kotak obat. Pembagian ini untuk memisahkan obat dalam dan obat luar.

Apakah obat dalam itu? Agar mudah diingat, obat dalam adalah obat yang diminum. 
Sedang obat luar adalah obat yang tidak diminum, seperti obat untuk kulit, obat tetes mata, obat tetes hidung, obat tetes telinga, obat yang dimasukkan ke anus (suppositoria), dll.

Dimana kita menyimpan kotak obat? Kriteria lokasi penyimpanan adalah sebagai berikut :

  •     Mudah terjangkau orang dewasa, tapi sulit bagi anak-anak. Jadi posisinya agak tinggi.
  •       Mudah didapat, misalnya disimpan di dapur atau ruang keluarga. Dapur menjadi tempat penyimpanan ideal karena kecelakaan kecil sering terjadi di tempat ini, seperti terpotong pisau dan luka bakar. Bagaimana jika kotak obat disimpan di kamar mandi? Jika kita lihat di film luar negeri, kebanyakan mereka menyimpan kotak obat di kamar mandi. Hal itu karena jenis kamar mandi mereka adalah kamar mandi kering, dan tidak ada bak penyimpanan air. Sedangkan kita menggunakan bak, sehingga kamar mandi menjadi lembab. Kelembaban yang tinggi tidak baik untuk penyimpanan obat karena dapat memudahkan pertumbuhan jamur.
  •      disimpan di tempat yang kering,
  •    terhindar dari sinar matahari langsung, karena sinar UV dari matahari dapat merubah senyawa kimia dalam obat.

Apa saja yang perlu kita simpan dalam kotak obat?
Obat dalam, antara lain:
  1. obat penurun panas sekaligus obat penghilang rasa sakit, yaitu parasetamol. Obat ini efektif untuk menurunkan panas dan menghilangkan rasa sakit apapun, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit nyeri haid, sakit nyeri otot, dll. Rasa sakit boleh hilang setelah minum parasetamol, namun yang lebih penting adalah mencari penyebab rasa sakit itu dan dicarikan penyembuhnya.
  2. obat flu, untuk meredakan gejala sakit flu seperti pilek, sakit kepala dan batuk. Kebanyakan obat flu sudah berisi parasetamol, jadi tidak perlu minum parasetamol lagi untuk menghilangkan sakit kepala.
  3. oralit atau cairan elektrolit. Diare dapat mengancam keselamatan jiwa (terutama bayi dan anak-anak) disebabkan oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Jika anggota keluarga ada yang terkena diare segera minum oralit atau cairan elektrolit untuk mengganti cairan yang hilang. Yang dimaksud diare adalah mencret berupa kotoran cair, berlendir dan berbau sengit. Dalam waktu semalam bisa lebih dari lima kali.
  4. obat antidiare. Jika diare sudah sangat mengganggu, selain minum oralit dapat juga minum obat antidiare.
  5. obat khusus, yang diperlukan bagi orang-orang tertentu, seperti:
    • obat sakit maag atau antasida, menjadi sangat penting bagi orang berpotensi sakit maag. Adakalanya penderita bebas dari rasa sakit maag, tetapi sakit maag dapat menyerang tiba-tiba jika ada faktor pemicu, seperti terlambat makan, makanan pedas atau terlalu asam/kecut, minum kopi atau kola, dll.
    • Asma. Apakah ada anggota keluarga yang terkena asma? Sangat amat penting untuk menyimpan obat semprot pelega asma (salbutamol inhaler).
Obat luar, seperti:
  1. salep luka (mengandung antibiotik). Salep serba guna untuk luka bakar (karena terkena api, terciprat minyak atau air panas), luka tergores, luka terpotong dan segala bentuk luka. Salep ini lebih nyaman, tidak perih dan melekat lebih lama pada luka.
  2. minyak kayu putih, minyak gosok, balsam; yang cukup efektif untuk meringankan rasa gatal digigit serangga, menghangatkan badan, melegakan napas (jika dihirup saat pilek) atau untuk pijit.
  3. obat luka cair. Fungsi obat luka cair ini sudah diwakili oleh salep antibiotik. Boleh juga menyimpannya, jika diperlukan
Perlengkapan ini boleh disimpan bersama obat dalam atau obat luar :
  1. termometer. Panas lebih dari 38°C perlu diwaspadai. Pada balita, panas tinggi dapat menyebabkan kejang-kejang (stuip/step). Segeralah dibawa ke dokter. Panas tinggi menandakan banyak hal; seperti adanya infeksi, demam berdarah, atau mungkin malaria.
  2. perlengkapan membungkus luka seperti:
    • plester (untuk luka kecil, tergores, terpotong sedikit). Luka perlu ditutup, jika ada kemungkinan kontak dengan baju atau terkena kotoran/debu.
    • perban (untuk luka besar, yang mengeluarkan banyak darah). Bungkus luka dengan agak menekan, tapi tidak terlalu kencang sehinga aliran darah tidak terhambat.
    • gunting; siap sedia gunting untuk memotong plester atau perban.
  1. kompres panas dan dingin. Saat ini sudah tersedia kantong gel/jelly yang dapat digunakan untuk kompres baik panas maupun dingin. Simpan kantong ini di kulkas (freezer) agar siap digunakan untuk kompres dingin. Jika butuh kompres panas, rendam kantong dalam air panas. Kompres dingin dapat digunakan untuk meredakan panas dan mengurangi bengkak/memar. Kompres panas untuk membantu meringankan sakit perut.
  2. selaput antiseptik pelindung mulut untuk pemberian CPR(pernapasan bantuan). Pengunaan selaput ini agar kita terhindar kontak langsung dengan mulut orang lain. Diantara anggota keluarga (terutama ibu) sangat dianjurkan untuk mengusai teknik CPR. Banyak jiwa yang akan tertolong dengan kemampuan ini. Maaf, ini pengalaman pribadi saya yang kehilangan keponakan mungil yang lucu (umur 6 bulan), saat dia terjerembab ke kolam ikan yang dangkal.
Disamping daftar diatas, kita dapat menambahkan obat dan perlengkapan medis lain yang diperlukan bagi keluarga kita. Obat-obat tersebut adalah obat-obat pertolongan pertama, jika sakit berlanjut segera hubungi dokter. v (hefrida lutfiana)

Read more...
Untuk mendapatkan informasi mengenai obat hubungi APOTEKER anda
Bila Sakit berlanjut segera hubungi DOKTER

Me & My Colleague


Profesi saya adalah Apoteker. Saat ini bekerja sebagai staf Instalasi Farmasi RSU Provinsi NTB , Mataram-Indonesia.

2. Hefrida Lutfiana, M. ClinPharm, Apt.

Beliau adalah senior saya a.k.a Kakak kelas di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya. Apoteker di Gudang Farmasi Kabupaten Dompu, NTB.

You Will when You Believe in Allah :)

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP